Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011

"AKU HARUS BELAJAR DARI OLIVE" (cerita dibalik kemenangan smpn 1 Cirebon (pi).

Selamat buat anak putri SMPN 1 kota Cirebon yang telah meraih medali emas bolabasket pada POPKOTA 2011 d engan mengalahkan SMP Santa Maria di final.  Tekat, semangat, kadang dapat memutar balikkan fakta dan kadang susah di logika.  Begitupun sekali lagi kata selamat harus terucap dari tenggorokan tua serta parau ini karena harus berteriak sepanjang pertandingan menyemangati mereka. Dapat apa 'Hat?. Parau tingkat dewa!. Siapaku Putik?. Siapaku Charrine?, Siapaku si "Kribo"?, Siapaku Salma? dan siapaku yg lainnya, hingga dapat membuatku begitu semangat membela mereka dari sisi lapangan?. Mereka tidak siapa-siapaku!.  Mereka adalah orang lain dan bukan sudaraku. Lalu? Jangan memaksaku untuk menjawab, karena hati dan jiwa sudah terlanjur menyayangi mereka.  Mereka seperti anak-anakku dan bolabasket mempertemukan kami. Mencair sudah kerutan-kerutan di kening dan kerutan-kerutan di pelupuk mata ketika peluit tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan. Pecah air mat

"Kota Cirebon atau sekolah kita?!"

Priben jeeeh....... Tadinya hanya selintas mendengar judul kalimat tsb diatas dari beberapa atlit bolabasket pelajar kota Cirebon. Tapi belum selesai ludah tertelan, wah ada yg salah nih. Berawal dari kekalahan tim bolabasket sebuah sekolah menegah negeri di ajang pekan olahraga pelajar kota Cirebon2011. Lalu si pelatih entah kesal dengan kekalahan anak asuhnya atau bermasalah dgn susunan urat-urat dalam kepalanya lalu melontarkan kalimat yang kira-kira berbunyi spt ini. "Kalian memilih tim Kota Cirebon atau memilih tim sekolah?!"; karena dia tau banyak anak asuhnya ikut dalam tim bolabasket kota Cirebon. Tapi apakah itu masalahnya yang menyebabkan kekalahan tim-nya tsb? Atau apakah pantas kalimat tsp terlontar dari seorang pelatih?. Wah, kalau kalah ya kalah saja, jangan terus mengkambing hitamkan tim lain yg notabene lagi mengemban tugas yg lebih besar dengan menyertakan anak anak tsb. Memeberikan 'dark choice' pd anak didiknya dengan setengah memberi 'tekan