"JEMURAN HANDUK"
Terbentang berwarna-warna dengan noda-noda yg tertinggal, baik yang terlihat maupun yg samar. Ada yang bau, tidak berbau , tetapi tetap saja itu bekas noda dari bagian tubuh yang di-usap. Greeennng…. Setiap pagi mata, telinga disuguhi sarapan oleh berbegai “keanehan” negeri ini. Handuk-handuk semakin banyak digelar didepan mata bagai jemuran handuk tetangga yg dipamer setiap hari beserta “peralatan-peralatan” pembungkus bagian dalam pria dan wanita. Bukan lagi kesengajaan tetapi sudah seperti budaya kalau hal seperti ini adalah lumrah. *memang lumrah atau dilumrahkan. Handuk putih dengan bercak-bercak “aneh” (*mungkin bekas bercak “anu”), handuk coklat agar tdk diketahui bahwa sesungguhnya sudah kotor, handuk kuning, hijau, biru dan warna-warna lain yg tanpa disadari bahwasanya ada “lemak-lemak” yang tertinggal dan diam disitu. Mengering, menguap atau kembali ke tubuh karena di-usapkan kembali. *aku ingin menjadi “handuk” selebritis wanita. Lh