Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

'Beliau Dan Pengacara'

Ketika akhirnya beliau memenuhi panggilan tersebut untuk diperiksa. Kita mungkin sedikit terperangah menyaksikannya di televisi. Karena beliau datang dengan didampingi (*dikawal tepatnya) oleh sekumpulan pengacara-pengacara kondang dan termahsyur di negeri ini. Sempat juga ditayangkan televisi tersebut bagaimana penampilan2 pembela tersebut ketika menunggu beliau datang untuk diperiksa. Layaknya pesolek2 Hollywood dgn setelan jas yang wah (*dan 'harum' tentunya), rambut yg tertata disisir kebelakang layaknya Salvatore Juliano (*tokoh mafia di film Godfather), atau, mirip penampilannya seperti penyanyi tenor El Divo atau Canadian Tenor. Pembela-pembela tsb begitu 'anggun' menunggu beliau. (*konon katanya, dan menurut sahabatku. Pengacara atau pembela tersebut seharuanyalah berpenampilan sedemikian rupa) Amin!. Lalu aku berpikir. Berapakah nominal yg harus dibayarkan 'beliau' untuk tokoh-tokoh pembela tersebut dalam kasus yg sedang dihadapinya? Aku hanya

Sajadah Biru

'Dul..!!, 'tuh sajadah buat kamu sholat ied lebaran ini ya, sudah aku kirimkan duluan dgn barang2ku lainnya. Takut kebanyakan bawaan kalau cuti nanti". Itu sepenggal pesan Ratih yang masih tersimpan di blackberry ku. ---------------------- Empat bulan sudah berlalu setelah dipastikan Ratih termasuk salah satu korban jatuhnya sebuah pesawat. Ketika itu aku tidak diberi sedetik-pun kesempatan untuk menyaksikan wajahnya walau untuk terakhir kali sebelum jasadnya dimakamkan. Aku hanya dapat memandangi namanya yg ditulis dgn cat putih yg baru kering pada sebuah papan kayu nisan. --------------------- Senja, aku masih saja terdiam dan tertunduk diatas sajadah biru ini. Kamarku yg redup seolah menyatu dgn sekujur tubuhku lalu menjadi kristal-kristal rasa yg mengubah suhu dipelupuk mataku menjadi hangat lalu nanar. Selintas kadang teringat tulisan pesannya di Bb-ku itu. "'Dul..!!, 'tuh sajadah buat kamu sholat ied lebaran ini ya, sudah

TENTANG TIM BOLABASKET PUTRA KOTA CIREBON DI POPDA JABAR 2012

Kejuaraan tsb telah selesai. Tim bolabasket putra POPDA 2012 Kota Cirebon menduduki peringkat III setelah Kota Bandung dan Kota Bogor. Banyak catatan-catatan pribadiku terhadap tim ini selama kejuaraan tsb berlangsung di Bandung. Melihat kemampuan individu semua peserta, sebenarnya skill tim bolabasket putra kota Cirebon ini tidak kalah dengan peserta-peserta lainnya. Perbedaan mungkin hanya di postur tubuh. Beberapa pemain kota Cirebon   terlihat ‘mini’ dibanding postur-postur pemain dari daerah lainnya. Tapi bagi saya pribadi, hal ini bisa ditutupi bila sitem serta kerjasama di lapangan dapat berjalan dengan baik. Dalam catatan ‘pribadiku’, ada beberapa hal yang sangat penting yg perlu di perbaiki dalam tim bolabasket kota Cirebon ini. 1.        Pola permainan yg kurang inovatif / update. -           Sebuah tim bolabasket modern saat ini harus terus menerus mengikuti pola / system yg berkembang bila tidak ingin dikatakan kuno. -           Minimnya try out dengan tim2 ya

"Lampu merah Krucuk. Cirebon"

Sore menjelang mahgrib di lampu merah Krucuk kota Cirebon. aku melihat seorang pengemis tua yg buta dituntun oleh seorang anak remaja masih menjalankan aktifitasnya meminta-minta walau hari sudah terasa gelap. Tidak biasanya hatiku tergerak akan memberikan uang kepada mereka, karena hal itu bukan kebiasaanku. Tapi mungkin karena suasana yg temaram atau 'entah kenapa', ku-ulurkan juga sejumlah uang dari dalam mobil yg kukendarai.  "Alhamdullillah......, terima kasih pak," kata mereka hampir bersamaan. Akan tetapi yg membuat aku terperangah adalah, seketika itu juga si bapak pengemis yg buta tersebut mengambil uang yang aku taruh ke topi 'caping' yg mereka sodorkan lalu memasukkan ke sakunya. Sepanjang perjalanan menuju rumah setelah melewati lampu merah tersebut, pikiranku berusaha mencoba menebak-nebak, hal apa yg sebenarnya yang membuat si pengemis tua tersebut melakukan apa yang kusaksikan tadi. Tidak percaya pada anak remaja yang menuntunnya?. Dia